Sejarah Kepanduan Dunia

Kelahiran Kepanduan Dunia dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya dan William Alexander Smith, Pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan dari serangan Tentara Boer.

Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan Tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekolompok pemuda dibentuk dan diputuskan untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting, misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden Powell dapat mempertahankan Kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota secara sukarela diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari Gerakan Kepanduan Internasional.


(Foto : azmi648.blogspot.com/) 

Keberhasilan Baden Powell mempertahankan Kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899) dan menjadi buku terlaris saat itu.

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina kepanduan dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Kepanduan dengan nama Gilwell Park. Tahun 1920 dibentuk Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepanduan Sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada. Tanggal 1 Mei 1968, Biro tersebut dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

Sejak tahun 1920, Kepala Biro Kepanduan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris), Kolonel J.S Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund. Pada 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen. Biro Kepanduan Sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro Kepanduan Putri bermarkas di London dengan 5 kantor di kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden Powell sebuah buku dari hasil karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda. Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy’s Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, ia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh yang dimulai sejak 1 Agustus di Kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasi (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut. Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses.


(Foto : opentrolley.co.id/book/)

Baden Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting for Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama. Saat itu, Baden Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa organisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan. Seiiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah pusat pelatihan kepemimpinan bagi orang dewasa (Adult Leadership Training Center).

Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudia ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Roveering to Success for Rover Scouts pada tahun 1922. Tak lama setelah buku Scouting for Boys diterbitkan, kepanduan mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan di seluruh Kerajaan Inggris dan koloninya. Unit kepanduan di luar wilayah Kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaanya, dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta. Kanada ialah koloni inggris pertama yang mendapat izin dari Kerajaan Inggris untuk mendirikan Gerakan kepanduan dan diikuti oleh Australia, Selandia Baru serta Afrika Selatan. Chili adalah negara pertama di luar Inggris dan koloninya yang membentuk Gerakan kepanduan. Parade kepanduan pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada tahun 1910, negara Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Rusia, Singapura, Swedia dan Ameria Serikat tercatat telah memiliki organisasi kepanduan.

Semenjak didirikan Gerakan Kepanduan yang memfokuskan program pada remaja usia 11 s.d. 18 tahun telah mendapat respon yang mengembirakan, yakni anggota bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah dengan cepat. Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, Gerakan kepanduan menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan ruang ingkup keangotaan gerakan kepanduan. Keempat program tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini, Usia Remaja, Pendidikan Kepanduan Putri dan pendidikan kepemimpinan bagi Pembina Program untuk golongan siaga, unit Satuan Karya dan Penegak/Pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan tersebut hanya berawal di tingkat lokal yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh tingkat pusat. Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, dimana program golongan siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat lokal, namun belum mendapatkan pengakuan hingga 1930 sejak awal berdirinya gerakan kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka untuk bergabung.


(Foto : pramukasolid.blogspot.com/)

Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powell (Adik dari Robert Stephenson Smyth Baden Powell), di tahun 1910 ditunjuk menjadi Presiden Organisasi Kepanduan Putri pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut dengan nama Rosebud, yang kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada tahun 1914. Agnes mundur dari kursi Presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave Baden Powell (Istri dari Robert Stephenson Smyth Baden Powell). Agnes tetap menjabat sebagai sebagai wakil presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun. Pada waktu tersebut, kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisat dari kepanduan putra, hal tersebut dilakukannya dengan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut. Pada era 90-an, banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unit putra dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan. Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun 1910 dan di Yorkshire pada tahun 1911. Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin. Hal terssebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan (Learning by doing) semisal kemah. Hal ini membimbing pembentukan kursus Woodbadge. Akibat Perang Dunia I, pendidikan Woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan khursus Woodbadge pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas.

Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain,

1.     Pendidikan dasar, Pendidikan Spesifik golongan hingga kursus

2.     Woodbadge

3.     Scoutings Centenary

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Baris Berbaris - Bab II Gerakan di Tempat : Periksa Kerapian, Perubahan Arah, Bubar Jalan dan Jalan di Tempat

Materi Penggalang Rakit - Poin 17 : Lambang Negara RI dan Perlakuannya

Materi Penggalang Ramu - Poin 17 : Lambang Negara RI